Tampilkan postingan dengan label Dunia Penerbangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Penerbangan. Tampilkan semua postingan

Foto - Foto Unik dan Aneh Dari Dunia Penerbangan

1. Bentuknya Seperti Ikan Paus



Pesawat unik ini biasa digunakan untuk mengangkut pesawat ataupun bagian pesawat lainnya yang belum dirakit. Beberapa namanya yang terkenal adalah Airbus Beluga dan Transporter.

2. Sonic Boom


Pesawat ini memiliki kecepatan secepat kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 1 km hanya dalam 3 kali kedipan mata, sehingga dapat menimbulkan suara dentuman seperti suara petir.

3. Aerion Supersonic





Pesawat ini hanya diperuntukan untuk 12 penumpang. Kecepatannya melebihi pesawat penumpang bermesin jet lainnya. Pesawat ini dapat terbang dari Paris ke New York hanya dalam 4 jam 14 menit, yang artinya lebih cepat 3 jam dari pesawat penumpang bermesin jet lainnya.

4. Bandara Heathrow yang selalu diganggu oleh kawanan burung di landasan pacu nya

Sudah berbagai cara dilakukan untuk mengusir kawanan burung-burung ini dari daerah sekitar bandara. Mulai dari memasang pita khusus untuk mempersulit kawanan burung ini terbang lalu lalang hingga alat khusus yang dapat mengirimkan gelombang suara yang dapat menakutinya, namun mereka tetap senang bermain di bandara ini.

5. Tabrakan fatal dengan seekor burung

Dalam kecepatan sangat tinggi, tabrakan pesawat dengan benda sekecil apapun di udara, pasti dapat membahayakan keselamatan pesawat dan penumpangnya. Contohnya seperti gambar diatas, yaitu bagaimana seekor burung yang tertabrak pesawat, dapat membuat sayap pesawat menjadi sobek, retak, bahkan bisa hancur.

6. Bandara dekat pantai


Mungkin pemandang pesawat terbang rendah, telah menjadi atraksi menarik bagi turisturis di sekitar bandara. Namun tanpa mereka sadari, sebenarnya hal itu dapat memahayakan diri mereka apabila terkena semburan panas jet dari pesawat.

Bandara unik yang terletak di dekat pantai ini bernama 'Princess Juliana International Airport'. Pada akhirnya bandara ini resmi ditutup karena landasannya yang sangat pendek sehingga menyulitkan bagi pesawat besar untuk tinggal landas.

7. Bandara yang kebanjiran




Kejadian ini berlangsung di Chennai Airport. Saat itu sedang tejadi banjir besar disana, sehingga menjadi pemandang unik, seakan pesawat-pesawat disana bisa berjalan di atas air.

8. Gibraltar Airport








Bandara ini sangat unik, karena landasannya memotong jalur kendaraan umum lainnya. Seperti yang dapat kita lihat pada gambar, kendaraan yang akan lewat harus berhenti dahulu apabila ada pesawat yang mau melintas di landasan tersebut.
Seperti kita antri saat kereta api mau lewat, tetap juga ada kendaraan yang nekat menerobos palang pintu penjagaan.

9. Manuver Helikopter yang luar biasa dari pilot yang handal




Terjadi di Afghanistan, disaat helikopter bantuan datang untuk menyelamatkan tentara yang terluka dari atap sebuah gubuk. Hanya pilot handal dan helikopter berteknologi tinggi yang dapat melakukan manuver ini.

10. Wingtip Vortices






Gesekan antara udara dan sayap menimbulkan panas dan meng-kondensasikan udara yang hampir mencapai titik embun, lalu terbentuklah jejak-jejak uap air di ujung pesawat. Garis asap yang kita lihat setiap kali pesawat melintas itu trjadi karena proses kondensasi

11. Manusia Jet







Untuk dapat terbang, Anda harus beradsa di ketinggian 4000 meter terlebih dahulu. Setelah itu baru Anda terjun melayang-layang di udara. Lalu baru pada ketinggian 2500 meter, mesin jet dinyalakan dan Anda bisa terbang bebas dan bermanuver pada ketinggian 1600 meter.

12. Pesawat tanpa suara





Sebutannya adalah 'Silent Aircraft Initiative', pesawat ini tidak mengeluarkan suara bising dan juga hemat bahan bakar. Cocok digunakan sebagai pesawat mata-mata.


13. Pesawat Pemadam Kebakaran


Evergreen Supertanker, Pesawat Pemadam Kebakaran terbesar di dunia. Dibuat dari Boeing 747, memiliki ruang untuk tangki hingga 24.000 galon dan dapat memadamkan105.000 hektar lahan ataupun hutan yang terbakar.

Pesawat Be-200 adalah amfibi baru, paling efisien dan canggih yang pernah diproduksi. Amfibi Be-200 dirancang sebagai pesawat pemadam kebakaran, tetapi bisa juga dugunakan untuk transportasi penumpang dan kargo, patroli pantai, pengendalian lingkungan, operasi penyelamatan di laut, dll.

sumber : apakabardunia.com

Mengenal Cara Kerja Teknologi Canggih Pesawat Siluman

Kemajuan zaman membuat teknologi dirgantara semakin pesat perkembangannya, pada saat ini ada tiga kubu kuat di dunia dengan teknologi pesawatnya yang sangat maju.

Yang pertama tentunya Amerika serikat, kedua adalah Eropa dan yang terakhir adalah Russia. Ketiganya berlomba membuat pesawat tempur dengan teknologi yang lebih maju dari yang lainnya.



Untuk urusan stealth yang memimpin tetap Amerika serikat, sedangkan Russia tak bisa diangap enteng dengan kelebihan-kelebihan manuvernya.

Meskipun Amerika juga telah mengembangkan teknologi manuver yang tak kalah gesitnya dengan Russia seperti penerapan Thrust Vectoring, yang mana “knalpot” pesawat bisa berbelok-belok ke segala arah.tapi diantara semua teknologi tersebut yang akan dibahas disini adalah mengenai bagaimana pesawat mendapat julukan Stealth (indonesia: Siluman, bisa menghilang).


Pesawat siluman buatan Rusia







Ada beberapa pesawat mutakhir milik Amerika yang masuk kategori ini, yaitu pesawat F-117, F-22, JSF F-35, dan B-2.

Untuk urusan Stealth sendiri bisa di akali pihak pabrikan dengan membuat design pesawat yang minus lekukan yang fungsinya adalah memperkecil sudut-sudut tajam yang bisa ditangkap oleh radar dan muncul pada RCS (radar cross section).

Selain itu ada pula pesawat-pesawat yang sudah agak uzur seperti F/A-18 Hornet (walaupun tidak benar-benar uzur karena telah mengalami upgrade lebih dari 30 persen) yang melapisi beberapa bagian pada pesawat nya dengan lapisan anti radar seperti pada ujung-ujung sayap utama dan bagian ruder nya.



Cara Kerja Pesawat yang Menggunakan Sistem Stealth (siluman)




Pada gambar diatas Sebuah pesawat F-117 dapat menghindari radar karena pada desain pesawat tersebut memiliki minus lekukan sehingga radar yang datang dari musuh akan di pantulkan sehingga yang muncul pada monitor RCS musuh hanyalah dot-dot (titik-titik) yang sangat kecil yang bisa dianggap sebagai gerombolan burung dan bukanlah pesawat yang sedang menyelinap.




Mirip cara kerja Burung Walet



Pesawat tanpa sistem stealth (siluman)

Gambar kedua ini adalah sebuah F-15 Eagle yang dalam desainnya banyak memiliki lekukan-lekukan tajam pada body nya sehingga dapat di tangkap oleh radar dengan baik dan muncul dalam monitor RCS sebagai dot-dot pesawat tempur yang menyusup.

Mungkin seperti itulah gambaran mudahnya mengapa sebuah pesawat bisa lolos dari monitor pengawas musuh, namun begitu, pesawat F-117 ternyata memiliki kelemahan juga, pada saat konflik Yugoslavia, pesawat ini tertangkap radar dan tertembak jatuh oleh misil SA-3 SAM buatan Russia.

Ternyata jatuhnya pesawat itu pada saat bom bay nya (pintu bom) dalam keadaan terbuka sehingga mungkin sudut-sudut tajam itulah yang tertangkap oleh radar kemudian di seranglah dengan misil darat ke udara tersebut (surface to air missile).

Kesimpulannya, akan perlu penyempurnaan pada setiap generasi pesawat tempur, dengan penyempurnaan tersebutlah pihak suatu negara memperkecil jumlah korban jiwa yang berjatuhan.



Pesawat Siluman Buatan Amerika

















Untuk mencapai 'stealth' ada 3 metode yang saat ini dikenal :

Rekayasa bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.
Rekayasa material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal).
Rekayasa teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan.
Namun, ultimate goal nya stealth yang ingin dicapai selain tak tampak di radar, juga kasat mata (seperti bunglon) dan saat ini juga sedang dalam penelitian.

Kalau tidak salah pernah muncul di acara TV National Geographic tentang hal ini, menggunakan teknologi laser dan rekayasa material untuk membelokkan cahaya yang seharusnya dipantulkan sehingga objek dibelakang benda menjadi tidak tampak (benda jadi transparan).

Seiring dengan waktu, teknologi radar pun berkembang untuk dapat mendeteksi pesawat stealth, antara lain radar 'radio', akustik, radar infra merah, radar thermal (panas), radar cuaca (setidaknya bisa mendeteksi tubulensi udara ketika pesawat melintas).

sumber : kaskus.us

Control Surface pada Pesawat Udara

Control Surfaces pada Pesawat Udara merupakan bilah-bilah pada badan pesawat udara yang dapat mengubah perilaku-perilaku pesawat udara saat berada di udara (inflight).

Control Surfaces yang utama ada tiga, yaitu:
Aileron yang berfungsi untuk memiringkan badan pesawat kekanan atau kekiri.
Elevator yang berfungsi untuk memiringkan badan pesawat kedepan atau kebelakang.
Rudder yang berguna untuk memutar badan pesawat kekanan atau kekiri.

Gambar-gambar control surfaces:


                                                Aileron



                                                  Elevator



                            Rudder


Sebagai catatan, elevator dan aileron terdapat sepasang perbedaannya aileron bekerja antagonis sementara elevator bekerja selaras, rudder biasanya hanya terdapat satu yaitu dibagian ekor pesawat.

sumber : ranggaarch.wordpress.com

MENGAPA PESAWAT BISA TERBANG???


Mengapa Pesawat bisa terbang ?
Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari dorongan horizontal mesin pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas sayap pesawat . Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama . Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang,



Ada beberapa bagian utama pesawat yang membuat pesawat itu bisa terbang dengan sempurna,
diantaranya sbb;

(1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
(2).Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.

(3).Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “Pitching” nose UP – DOWN.
(4).Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
(5).Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
(6).Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.
Pada dasarnya apabila pesawat sedang terbang selalu menggabungkan fungsi-fungsi control diatas, spt contoh ; bila pesawat belok kanan atau kiri , maka yang digerakkan Aileron dan Rudder, jadi sambil belok pesawat dimiringkan agar lintasan belok lebih pendek, yang dapat menghemat waktu dan menghemat pemakaian bahan bakar.

Hukum Bernoulli tentang aliran dan tekanan udara ( sumber : http://www.e-dukasi.net )
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara.Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang disebut dengan aerofoil. 


Garis arus pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti laju aliran udara pada sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (v1). Sesuai dengan asas Bernoulli ;

Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju udara lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: F1-F2 = (p1-p2)A ,
dengan A merupakan luas penampang total sayap jika nilai p1 – p2 dari persamaan gaya angkat diperoleh ;, dengan ρ adalah massa jenis udara.
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara dan ini berarti
bertambah besar sehingga gaya angkat ( F1-F2 > mg ), Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat ( F1-F2 = mg ).
Penerapan Hukum Bernoulli untuk mendesain pesawat terbang
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan pesawat.Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
(1).Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
(2).Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
(3).Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
(3).Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara


Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.
Sistem kemudi pesawat terbang
Sistem kemudi pesawat terbang dipergunakan untuk melakukan manuver. Pada saat pesawat akan berbelok ke arah kanan maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri, begitu juga saat pesawat akan bermanuver ke kiri, maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri. Bagian belakang pesawat terdapat kemudi yang dirancang secara horizontal dan vertical.



Ekor Pesawat terbang untuk Manuver
Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi diputar ke kiri, pesawat akan banking ke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini ditentukan bilah aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder.Posisinya di belakang sayap tegak ( Vertical stabilizer ).
Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal.

Tuas Kemudi Pesawat Terbang

Tambahan foil pada pesawat Airbus A320 untuk manuver

Tambahan foil pada ekor pesawat
Fungsi foil adalah untuk mempermudah pesawat saat melakukan maneuver.